会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Viral ASI Diolah Jadi Bubuk, Amankah untuk Bayi?!

Viral ASI Diolah Jadi Bubuk, Amankah untuk Bayi?

时间:2025-06-04 04:49:39 来源:quickq测试版 作者:时尚 阅读:409次
Jakarta,quickq好用不好用 CNN Indonesia--

Baru-baru ini viralpembahasan soal air susu ibu (ASI) yang diolah jadi bubuk layaknya susu formula dan dikemas dalam sachet.

Viral ASI Diolah Jadi Bubuk, Amankah untuk Bayi?

Lantas, apakah ASI bubuk aman dikonsumsi bayi?

Baru-baru ini TikTok diramaikan dengan unggahan video seorang influencer. Ia berbagi cerita saat dirinya menggunakan jasa suatu perusahaan untuk mengubah ASI menjadi bubuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana cara membuat ASI bubuk?

frozen breast milk bottle arrangement in freezerIlustrasi. Ramai di media sosial tentang ASI yang diolah jadi bubuk. (iStockphoto/Oki Tri Suswanto)

Di luar negeri, praktik membuat ASI bubuk ini populer sejak 2023. Bahkan ada perusahaan yang menerima investasi dari penyandang dana termasuk dari artis Gwyneth Paltrow.

ASI bubuk dibuat dengan menghilangkan kandungan air pada ASI sehingga hasil akhirnya berupa bubuk seperti susu bubuk formula.

Melansir dari What to Expect, setelah ASI diterima perusahaan, ASI kemudian dibekukan di bawah suhu minus 40 derajat Fahrenheit. Proses ini memicu reaksi yang disebut sublimasi di mana kristal es dalam ASI beku menjadi gas lalu menyisakan bubuk tanpa kandungan uap air.

Lihat Juga :
Awas, 11 Kelompok Orang Ini Tak Boleh Asal Minum Kopi

Setelah itu, ASI dikemas dalam kantong kedap udara khusus agar tidak terpapar cahaya, kontaminan, dan kelembapan. ASI bubuk pun siap dikirim kembali ke konsumen.

Penelitian masih kurang

ASI bubuk memiliki masa simpan sampai tahunan. Kondisi ini sangat berbeda dengan ASI biasa yang disimpan di freezer yang maksimal bertahan dalam hitungan bulan.

Penawaran ini tentu sangat menarik bagi para orang tua. Selain umur simpan ASI lebih lama, ASI bubuk praktis dibawa bepergian.

Kendati demikian, ASI bubuk masih menyimpan kekhawatiran, terutama di kalangan praktisi kesehatan.

"Sebagai dokter anak umum, saya mencoba untuk tetap berpegang pada pedoman AAP, pedoman CDC, pedoman FDA, dan mereka belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai keamanan dan kemanjuran ASI kering beku," kata Neela Sethi, dokter anak dan konsultan laktasi di MAM Baby, mengutip dari Parents.

Layanan Kesehatan Alberta di Kanada mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak merekomendasikan penggunaan ASI bubuk.

Lihat Juga :
Daftar Buah Tinggi Gula, Penderita Diabetes Wajib Tahu

ASI bubuk belum banyak diteliti, kekhawatiran akan kontaminasi dan proses pengeringan-beku tidak menghilangkan bakteri dan virus dalam ASI.

Sethi berkata sampai usia 6 bulan bayi minum ASI secara eksklusif. ASI, lanjut dia, adalah 100 persen nutrisi bayi dan tentu saja para ahli menganjurkan bayi mendapat nutrisi lengkap dari makanannya.

"Kami tidak 100 persen mengetahui bahwa hal ini berlaku pada ASI bubuk," imbuhnya.

Dia menambahkan, belum ada penelitian yang memadai soal nutrisi ASI bubuk. Tidak jelas apa ASI bubuk memiliki rasio protein, lemak dan karbohidrat yang tepat dibutuhkan bayi.

Hal lain yang dikhawatirkan Sethi adalah ASI bubuk tidak mengalami proses pasteurisasi yang membunuh bakteri berbahaya.

(els/pua)

(责任编辑:焦点)

相关内容
  • Puskesmas Batasi Kuota Cek Kesehatan Gratis per Hari, Ini Penjelasan Kemenkes
  • Apa Itu Cringe yang Viral di Media Sosial?
  • Langganan Jurnal Ilmiah Dibatasi Imbas Efisiensi Anggaran, Pemerintah Siapkan Skema Baru untuk PTN
  • FOTO: I Love Your Dress, Pujian Pangeran Mateen Buat Anisha 'Meleleh'
  • ETF Ethereum Diserbu Investor, Siap Saingi Bitcoin?
  • Wisata Ancol: Aktivitas Seru, Harga Tiket, dan Promo Awal Tahun
  • Kim Jones dan Kehidupan Pebalet Rudolf Nureyev untuk Dior Men
  • Dongkrak Potensi Industri Hijau dan Hilirisasi Nikel, Kemenperin Jalin Kerjasama dengan UNIDO
推荐内容
  • Pramugari Saran ke Penumpang: Jangan Naik Pesawat Pakai Celana Pendek
  • 7 Buah Ajaib Penurun Kolesterol, Tak Perlu Pakai Obat Kimia
  • Begini Kabar Terbaru dari Harun Masiku
  • PSU Terhambat Anggaran, Kemendagri Buka Opsi Pembagian Biaya dengan APBN
  • Tanpa Diskon Tarif Listrik, Stimulus Tak Cukup Bangkitkan Daya Beli
  • Beri Akses Listrik hingga Pelosok, Program Lisdes Butuh Investasi Rp50 Triliun