会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Usai FK Undip Akui Adanya Bullying PPDS, Ini Langkah Kemenkes!

Usai FK Undip Akui Adanya Bullying PPDS, Ini Langkah Kemenkes

时间:2025-06-05 11:06:59 来源:quickq测试版 作者:热点 阅读:254次

JAKARTA,quickq官网安卓版下载入口 DISWAY.ID-- Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Dirjen Yankes Kemenkes) Azhar Jaya mengungkapkan bahwa pihaknya menghargai sikap Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) yang telah mengakui adanya perundungan atau bullying terhadap mahasiswa PPDS Anestesi dr Aulia Risma Lestari.

Meski begitu, pihaknya menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.

Usai FK Undip Akui Adanya Bullying PPDS, Ini Langkah Kemenkes

Usai FK Undip Akui Adanya Bullying PPDS, Ini Langkah Kemenkes

BACA JUGA:Terbongkar! Kemenkes Pastikan Perundungan PPDF FK Undip di RS Kariadi Bukan Sekali Saja, Ini Sikap Tegas Pemerintah

Usai FK Undip Akui Adanya Bullying PPDS, Ini Langkah Kemenkes

BACA JUGA:Kasus Perundungan di Binus School Simprug, Polisi Pertimbangkan Selesaikan dengan Restorative Justice

Usai FK Undip Akui Adanya Bullying PPDS, Ini Langkah Kemenkes

"Untuk kasus (bullying PPDS) Anestesi ini biarlah polisi yang memutuskan. Tapi kami hargai sikap FK Undip sebagai upaya untuk memperbaiki sistem," ungkap pria yang akrab disapa Aco tersebut ketika dihubungi Disway, 13 September 2024.

Menurutnya, saat ini langkah yang tepat adalah fokus kepada langkah pencegahan dan perbaikan agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa.

Salah satunya dengan memperbaiki sistem pendidikan serta sistem kerja PPDS.

"Sebenarnya lebih baik kita fokus pada langkah pencegahan dan perbaikan ke depannya, baik dari sisi sistem pendidikan di FK maupun sistem kerja  di RS kami  ke depannya," tuturnya.

Namun begitu, ia menekankan langkah-langkah tersebut harus secara nyata diimplementasikan di lapangan, bukan sekadar teori belaka.

BACA JUGA:Kemenkes Ungkap Masalah Kesehatan Jiwa Jadi Penyebab Kedua Kematian dan Kesakitan Remaja

Dalam hal ini, perlu dibuat langkah perbaikan yang nyata, seperti penghapusan iuran yang tidak perlu, pengaturan jam kerja yang jelas, kontrol ketat dari grup WhatsApp, dan lain sebagainya.

Selain itu, pihaknya juga akan terus menyelidiki laporan-laporan dugaan perundungan oleh senior.

"Senior di prodi lain yang ada di laporan kami diselidiki dan diberi hukuman pembinaan tambah masa studi, tidak boleh stase di RS, dll. (untuk contoh yang lain)," paparnya.

Dengan begitu, diharapkan peristiwa perundungan tidak terulang kembali.

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:综合)

相关内容
  • Jakarta Catat Kasus Tertinggi Mpox, Ini Bedanya dengan Cacar Air
  • Kampanye di Papua, Partai Buruh Siap Kerja buat Rakyat
  • Polisi Seret dan Banting Mahasiswa, PKS: Apapun Alasannya, itu Pelanggaran Berat
  • Tanggal Merah April 2025, Apakah Hari Jumat 18 April Libur Nasional?
  • 5 Manfaat Jalan Kaki Usai Makan Siang, Bakar Lemak Lebih Banyak
  • Apa Itu Isra Miraj dan Apa Saja Amalannya?
  • Jangan Salah, Ini Beda Autoimun dan Alergi Biasa
  • PT Bumi Siak Pusako Kembali Disorot, dari Pipa Bocor hingga Direktur Diperiksa Kejagung
推荐内容
  • Prakiraan BMKG Hujan Lebat pada 15
  • Kasus Predator Seksual Jepara Harus Jadi Alarm Nasional, Ini Kata Komnas Perempuan
  • Pelancong Indonesia Kini Bisa Bebas Visa Berkunjung ke Iran
  • Tempat Ini Izinkan Pengunjung Beri Nama Kecoak dengan Nama Mantan
  • Begini Gambaran Kekejaman Teroris di Mako Brimbob
  • 69,5 Persen UMKM Belum Mampu Akses Kredit Perbankan, Ini Penyebabnya