Ramai soal Deep Learning Gantikan Kurikulum Merdeka, Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Itu Bukan Kurikulum
JAKARTA,怎么下载quickq苹果版 DISWAY.ID --Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti buka suara terkait ramai Kurikulum Deep Learning disebut bakal gantikan Kurikulum Merdeka.
"Deep learning itu bukan kurikulum. Deep learning itu pendekatan belajar," tegas Mu'ti ketika ditemui di Kantor Badan Bahasa, Jakarta, Jumat 8 November 2024.
Termasuk tiga pilar deep learning yang sebelumnya disebutkannya, yakni meaningful learning, joyful learning, dan mindful learning.
BACA JUGA:Abdul Mu'ti Ingin Bagikan Buru Sastra Gratis, Bangun Budaya Membaca dan Menulis di Kalangan Anak Muda
BACA JUGA:Alexander Marwata Layangkan Gugatan ke MK, KPK: Bukan Atas Nama Lembaga
"Termasuk meaningful, joyful, dan mindful learning itu juga bukan kurikulum," tandasnya.
Selain itu, ia juga membantah bahwa konsep pembelajaran ini akan menggantikan Kurikulum Merdeka seperti yang ramai diberitakan.
Bahkan, pihaknya masih belum membuat keputusan apapun terkait kurikulum belajar dan kebijakan pendidikan lainnya.
"Belum ada keputusan soal itu (mengganti Kurikulum Merdeka). Itu yang saya samaikan itu (soal deep learning) itu pendekatan belajarnya," tuturnya.
Sebelumnya, wacana penggantian Kurikulum Merdeka menjadi Deep Learning mencuat ketika Mu'ti menghadiri sebuah kajian.
BACA JUGA:Perpanjangan Visa on Arrival Indonesia Diperketat, Ini Langkah DRLK
BACA JUGA:Kemendagri Gandeng KPK dan Polri, Buru Gubernur Kalsel Paman Birin Jadi Buron Usai Ditetapkan Tersangka
"Kita bocori ya, jadi arah pembelajaran ke depan itu mau saya arahkan ke arah yang namanya deep learning," ungkap Mu'ti dari tayangan YouTube Sahabat Pembelajar, dikutip Sabtu, 9 November 2024.
Dijelaskannya, konsep ini sudah diperkenalkan sejak 20 tahun lalu, ketika ia masih berkuliah di Australia.
- 1
- 2
- »
相关文章:
- Komjen Ahmad Dofiri Resmi Jabat Wakapolri
- Bahas Pelantikan Kepala Daerah Terpilih, Komisi II DPR RI Rapat dengan Mendagri, KPU dan Bawaslu
- Ada Potensi Gratifikasi saat Prabowo Terima Mobil Listrik dari Erdogan, KPK Ingatkan untuk Lapor!
- Anggaran Kejaksaan RI Juga Dipangkas Rp5,43 T, Dampaknya Matikan Listrik hingga Hemat Air
- 伦敦艺术大学好吗?
- Mbak Ita dan Suaminya Tak Kunjung Penuhi Panggilan KPK, Akan Dijemput Paksa?
- Indonesia Kecolongan! Defisit Talenta Digital Diambil Alih AI Kuasai Sektor Strategis
- Kontroversi Pemecatan Twister Angel Novi Sebagai Guru, Sukatani Buka Suara
- ASDP Dukung Simulasi Kesiapan Nataru: Pastikan Kelancaran Layanan Penyeberangan Merak
- Bahas Pelantikan Kepala Daerah Terpilih, Komisi II DPR RI Rapat dengan Mendagri, KPU dan Bawaslu
相关推荐:
- 美国大学设计排名TOP8院校
- Klinik Pertamina IHC Gelar Donor Darah dan Health Talk, Meriahkan Bulan K3 Nasional 2025
- Jelang Batas Pemberkasan Paulus Tannos, KPK Harap ada Kabar Baik dari Pemerintahan Singapura
- Ketahuan Banting Koper
- 美国纽约视觉艺术学院申请条件解析
- Istana: Yang Menganggu itu Premannya, Bukan Ormasnya
- Kemenperin: Perpanjangan HGBT Bisa Bantu Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Komdigi Luncurkan Regulasi Layanan Pos Komersial, Kadin Berikan Respon Positif
- KPK Absen di Praperadilan, Kuasa Hukum Hasto: Jangan Berlarut
- Desa Pendiri Deepseek Jadi Tempat Wisata, Sehari Bisa 10 Ribu Turis
- Biar Gak Ribut
- FOTO: Meriah Perayaan Imlek di Berbagai Negara
- Sopir Ambulans Berlogo Gerindra Dibayar Rp1,2 Juta, Nama Adik Prabowo Ikut Terseret?
- Alamak! 7 Mobil Nginap Setahun di Soetta, Tarif Parkirnya Bikin Dompet Meronta
- Menilik Shio 3 Capres
- BEI Buka Suara Soal Nasib Pemegang Saham Publik Rp1,19 Triliun, Tanpa Harapan!
- 德国柏林工业大学排名怎么样?
- Kapan Waktu Terbaik Liburan ke Korea Selatan?
- 纽约大学城市规划研究生申请条件
- Soal Kurikulum Merdeka, Mendikti Saintek Satryo: Lanjutkan yang Sudah Baik, yang Belum Diperbaiki