会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Nusron Wahid Jadi Khatib Salat Id, Soroti Moral, Keadilan Sosial, dan Jihad!

Nusron Wahid Jadi Khatib Salat Id, Soroti Moral, Keadilan Sosial, dan Jihad

时间:2025-06-05 13:17:29 来源:quickq测试版 作者:探索 阅读:970次

JAKARTA,quickq充值渠道 DISWAY.ID– Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menjadi khatib dalam pelaksanaan salat Idulfitri 1446 H di Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari, Jakarta, Senin, 31 Maret 2025.

Dalam khotbahnya, Nusron Wahid menyampaikan tiga pesan penting yang dapat dimaknai setelah menjalani bulan Ramadan: pesan moral, keadilan sosial, dan jihad.

Nusron Wahid Jadi Khatib Salat Id, Soroti Moral, Keadilan Sosial, dan Jihad

Nusron Wahid Jadi Khatib Salat Id, Soroti Moral, Keadilan Sosial, dan Jihad

BACA JUGA:Jelang Libur Lebaran, Menteri Nusron Umumkan Kantor Pertanahan Tetap Buka Layani Masyarakat

Nusron Wahid Jadi Khatib Salat Id, Soroti Moral, Keadilan Sosial, dan Jihad

"Pesan pertama adalah pesan moral dalam diri kita atau tahdzibun nafsi. Artinya, di bulan Ramadan kita harus mawas diri. Kedua, pesan keadilan sosial karena salah satu kewajiban memasuki bulan Syawal adalah membayar zakat fitrah. Ketiga adalah jihad, yaitu usaha manusia untuk mencapai derajat yang lebih tinggi," ungkap Nusron.

Nusron Wahid Jadi Khatib Salat Id, Soroti Moral, Keadilan Sosial, dan Jihad

Terkait dengan keadilan sosial, Nusron menekankan pentingnya semangat Ramadan dalam menciptakan pemerataan ekonomi, terutama di sektor pertanahan.

Ia menyebut bahwa prinsip keadilan menjadi dasar dalam kebijakan Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB), sebagaimana diarahkan oleh Presiden Republik Indonesia.

BACA JUGA:Serahkan 965 Sertifikat Konsolidasi Tanah di Semarang, Menteri Nusron: Tanah Harus Punya Fungsi Sosial

"Yang besar tetap harus besar, tetapi juga harus membantu yang kecil agar bisa berkembang. Tidak boleh ada dominasi satu pihak saja," tegasnya.

Pemerintah, lanjut Nusron, sedang merancang kebijakan yang mendukung usaha kecil, termasuk dengan mempermudah akses pengajuan HGU dan HGB.

Salah satu langkah konkret adalah peningkatan kewajiban perusahaan besar untuk berbagi lahan dengan masyarakat dalam skema plasma perkebunan.

BACA JUGA:Pengamat Sebut Nusron Wahid Ibarat Petinju Lunglai di Kasus Pagar Laut: Kayak Macan Kena Busung Lapar!

"Saat ini, pengusaha besar hanya memberikan sekitar 20% plasma kepada rakyat kecil. Kami berencana menaikkan angka tersebut menjadi 30-50%," jelasnya.

Selain itu, Nusron menegaskan komitmennya dalam memberantas mafia tanah yang merugikan masyarakat dan menghambat investasi.

Ia mengimbau masyarakat untuk segera menyertipikatkan tanah mereka guna menghindari sengketa dan penyalahgunaan hak atas tanah.

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:热点)

相关内容
  • Pramugari Berjam
  • KPK Cecar Kepala Bapeda Soal Upah Pungut Pegawai di Lingkungan Pemkot Semarang
  • Kisah Gus Dur di Istana, Akrab dengan Sayur Lodeh dan Lele Goreng
  • Panggil Freddy Widjaja, Polda Metro Terus Dalami Laporan Terhadap Franky Widjaja
  • Mau Tampil Gahar Ala Off
  • 5 Tips agar Berenergi Sepanjang Hari Setelah Kurang Tidur
  • Menyoal Bullying di Kedokteran: Mengapa Senioritas Masih Langgeng?
  • Uskup Agung Jakarta Minta Natal Berlangsung Aman
推荐内容
  • Demokrat Keluarkan Rekomendasi Bacalon Kepala Daerah, Salah Satunya Riza
  • Karyawan Polo Ralph Lauren Indonesia dan PT Manggala Putra Perkasa Masih Tuntut Keadilan di Depan MA
  • Jelang 79 Hari Pemerintahannya, Jokowi Ajak Masyarakat Untuk Bersatu Hadapi Tantangan Global
  • Nekat Nikah Lagi, Mantan Bupati Lombok Tengah Suhaili Dipolisikan Istri
  • Pemerintah Telusuri Penyebab PHK Massal, Naik 21,4% Tahun 2024
  • Kirab Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi dari Jakarta ke IKN Digelar 10 Agustus 2024