探索

Bahlil Minta Jaga Lifting dan Stabilitas Produksi Gas di LNG Tangguh

字号+ 作者:quickq测试版 来源:综合 2025-06-13 20:14:47 我要评论(0)

Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaik quickq破解

Warta Ekonomi,quickq破解 Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan optimismenya terhadap perusahaan minyak dan gas bumi (migas) di wilayah Teluk Bintuni untuk ketahanan energi nasional.

Dalam kunjungannya ke fasilitas LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, pada Rabu (11/6/2025), Bahlil yakin perusahaan migas tersebut berkontribusi dalam memperkuat ketahanan energi nasional.

Bahlil Minta Jaga Lifting dan Stabilitas Produksi Gas di LNG Tangguh

Bahlil Minta Jaga Lifting dan Stabilitas Produksi Gas di LNG Tangguh

Baca Juga: Proyek Gas di Papua Barat Tunjukkan Kemajuan Signifikan, Bahlil Minta Ini ke Pelaksana

Bahlil Minta Jaga Lifting dan Stabilitas Produksi Gas di LNG Tangguh

Sehingga dirinya memina untuk menjaga lifting dan stabilitas produksi gas di LNG Tangguh.

Bahlil Minta Jaga Lifting dan Stabilitas Produksi Gas di LNG Tangguh

"Kita tahu bahwa sepertiga dari total produksi gas di Indonesia disuplai dari LNG Tangguh dan oleh karena itu kita harus jaga terus lifting dan stabilitasnya," kata Bahlil, dikutip dari siaran pers Kemenerian ESDM, Jumat (13/6).

Sejak Oktober 2023, beroperasinya Train 3 telah meningkatkan kapasitas tahunan kilang Tangguh menjadi 11,4 juta ton LNG, atau setara dengan 180 standar kargo.

Selain LNG Tangguh, Bahlil menyoroti perkembangan perusahaan migas Genting Oil Kasuri. Ia menjelaskan bahwa pada 2027 nanti perusahaan ini diperkirakan mampu memproduksi sekitar 300 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), sebuah angka signifikan untuk mengantisipasi defisit pasokan gas nasional. 

"Di Genting Oil Kasuri, dari 5 sumur yang sudah dibuka, 4 di antaranya sudah 100% selesai, sisanya lagi ongoing 30%. Kemudian untuk camp-nya, progress sudah mencapai 20-22%," ujarnya.

Kendati demikian, terdapat satu Wilayah Kerja (WK) migas yang belum berkembang, yaitu Mogoi. Berdasarkan pemantauan udara, WK milik Pertamina ini masih terkendala kerjasama dengan pihak pengelola saat ini. 

"Mogoi ini punya Pertamina tapi kerja sama dengan pengusahanya yang tidak selesai-selesai sampai sekarang. Jadi ini akan dicabut, diambil alih karena di situ kita akan cepat memproduksi minimal mendapat 40 MMSCFD dan itu bisa kita lakukan kurang lebih satu tahun konstruksi," jelas Bahlil.

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

1.本站遵循行业规范,任何转载的稿件都会明确标注作者和来源;2.本站的原创文章,请转载时务必注明文章作者和来源,不尊重原创的行为我们将追究责任;3.作者投稿可能会经我们编辑修改或补充。

相关文章
  • Harga Minyak Global Meroket, Israel Dikabarkan Serang Iran

    Harga Minyak Global Meroket, Israel Dikabarkan Serang Iran

    2025-06-13 19:05

  • Turis Sebut Durian Malaysia Tak Enak hingga Bertengkar dengan Penjual

    Turis Sebut Durian Malaysia Tak Enak hingga Bertengkar dengan Penjual

    2025-06-13 18:28

  • IHSG dan Kapitalisasi Pasar Kompak Melemah Tapi Asing Borong Saham Rp1,3 Triliun

    IHSG dan Kapitalisasi Pasar Kompak Melemah Tapi Asing Borong Saham Rp1,3 Triliun

    2025-06-13 18:06

  • FOTO: Patung Buddha Tidur Raksasa di Mojokerto 'Mandi' Jelang Waisak

    FOTO: Patung Buddha Tidur Raksasa di Mojokerto 'Mandi' Jelang Waisak

    2025-06-13 17:55

网友点评