Macron: Kredibilitas Amerika Serikat dan Eropa Terancam Jika Gagal Akhiri Perang Rusia
Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa stabilitas global sangat bergantung pada kemampuan blok barat untuk mengakhiri perang dari Rusia-Ukraina. Ia menekankan bahwa kegagalan menyelesaikan konflik ini akan merusak kredibilitas Amerika Serikat dan Uni Eropa.
"Jika Amerika Serikat dan Uni Eropa tidak mampu menyelesaikan krisis ini dalam waktu dekat, saya rasa kredibilitas kami dalam menangani krisis lain di kawasan ini akan sangat rendah," ujar Macron, dilansir dari Reuters, Sabtu (31/5).
Baca Juga: Kemitraan Ekonomi RI-Prancis Krusial Ciptakan Ekosistem Ramah Investasi
Macron juga menyoroti bahaya yang ditimbulkan jika dunia membiarkan manuver dari Rusia. Salah satu yang menjadi sorotannya adalah ambisi negara itu untuk menduduki sebagian wilayah dari Ukraina.
Menurutnya, jika hal tersebut tak mendapatkan respons internasional, tindakan seperti itu akan menjadi preseden berbahaya dan bisa terulang di tempat lain, termasuk di Taiwan.
"Jika kita membiarkan mereka mengambil sebagian wilayah tanpa pembatasan, tanpa tekanan, tanpa reaksi dari tatanan global... apa yang akan terjadi dengan Taiwan?" katanya.
China diketahui mengklaim bahwa negaranya memiliki Taiwan. Beijing dalam beberapa waktu ini telah meningkatkan tekanan militer dan politik, termasuk mengintensifkan latihan militer untuk menegaskan klaim tersebut, dan menolak mengakui wilayah tersebut sebagai negara berdaulat.
Baca Juga: Rusia Sebut Upaya Damai Putin Kerap Disabotase Politikus Uni Eropa
Adapun Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengerahkan puluhan ribu pasukan ke Ukraina. Saat ini, ia menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina. Konflik ini sendiri telah menimbulkan kerugian besar bagi kedua negara dalam hal korban jiwa dan biaya militer.
(责任编辑:时尚)
- Junjung Tinggi Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Raih Penghargaan sebagai Brand Terpopuler 2024
- 15 Tahun Tanpa Aturan, Adian Desak Negara Lindungi Driver Ojol
- Pandawara Grup Curhat ke Prabowo Soal Perizinan Angkut Sampah
- Benarkah Menambahkan VCO saat Masak Nasi Bikin Lebih Rendah Kalori?
- 7 Alasan Penis Berbau Tak Sedap, Pria Perlu Tahu
- Sandang Gelar Profesor Tsinghua University China, Wamen Stella Christie Luruskan Makna #KaburAjaDulu
- Alhamdulillah! Masjid Istiqlal Siapkan 4.000 Nasi Kotak per Hari untuk Buka Puasa Selama Ramadan
- Mahfud Tegaskan Satgas BLBI Tak Hanya Panggil Tommy Soeharto
- 5 Cara Menghilangkan Earworms, Saat Lagu Terngiang di Kepala
- Rancangan Program Prioritas Ditjen Diksi PKPLK Diharapkan Diimplementasikan dengan Baik
- Mau Lebaran, Bansos Beras 10 Kg 2025 Kapan Ngalir? Diperpanjang Hingga Juni 2025
- Petugas Cerita Barang
- Self Sabotage, Saat Manusia Terbiasa 'Merusak' Hidup Sendiri
- Raperda Pengelolaan Cagar Budaya Digagas DPRD Kota Bandung, Fokus Pelestarian dan Pariwisata
- Alasan Mencari Review di Jelita.com Sebelum Beli Skincare dan Kosmetik
- Hari Makanan Pedas Sedunia: Ini 12 Makanan Terpedas dari Seluruh Dunia
- Toyota Mau Jadi Produsen Gokart
- FOTO: Tradisi Memasak Nasi Pongal di India dan Sri Lanka
- Diduga Perusahaan Milik Anggota DPR, KPK Didesak Turun Tangan Hadapi Kasus Pencurian BBM di Tuban
- Petugas Cerita Barang