会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Veganuary: Melawan Toxicnya 'Daging itu Maskulin'!

Veganuary: Melawan Toxicnya 'Daging itu Maskulin'

时间:2025-06-08 04:59:07 来源:quickq测试版 作者:探索 阅读:113次
Jakarta,quickq最新官方下载ios CNN Indonesia--

Bulan Januari jadi momen yang tepat buat Anda yang ingin mencoba jadi vegan.

Veganuary: Melawan Toxicnya 'Daging itu Maskulin'

Veganuary merupakan kampanye untuk mengajak masyarakat mulai menjalani pola makan berbasis nabati atau vegan di awal tahun.

Data dari Veganuary, lembaga nonprofit di Inggris yang bernama sama dengan kampanye tersebut, mengungkapkan bahwa ada peningkatan jumlah orang yang ingin bergabung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja mengajak orang, khususnya pria untuk menjadi vegan tampaknya jadi sebuah problematika tersendiri.

Mengatasi anggapan "daging itu jantan" merupakan tantangan yang lebih besar.

Dari 1,3 persen populasi Inggris yang menyatakan diri mereka sebagai vegan, hanya sekitar 37 persen yang merupakan laki-laki, menurut The Vegan Society.

"(Ada anggapan) Anda lebih mungkin menjadi vegan jika Anda seorang wanita," kata Maisie Stedman, media officer dari The Vegan Society yang berbasis di Inggris, dikutip dari dw.

"Dan kami pikir hal ini ada hubungannya dengan stereotip yang ada mengenai apa artinya menjadi seorang pria dan apa artinya makan daging."

Gagasan mengenai daging sebagai hal yang jantan memiliki akar budaya yang dalam dan keras kepala dan tercermin dalam segala hal, mulai dari budaya pop, pemasaran makanan, hingga bahasa itu sendiri.

Sebuah penelitian menemukan bahwa dalam bahasa dengan kata benda berdasarkan gender, kata-kata yang berhubungan dengan daging lebih sering menggunakan kata laki-laki.

"Saya pikir di mana pun Anda tinggal di belahan bumi utara...kita menghubungkan daging dengan maskulinitas," kata Isaias Hernandez, pendidik lingkungan hidup yang berbasis di Amerika Serikat.

"Dan hal ini memperkuat pola pikir patriarki dalam mendominasi bumi."

Lihat Juga :
9 Makanan yang Diprediksi Melejit di 2024

The Vegan Society baru-baru ini melakukan penelitian mengenai sikap terhadap pola makan vegan untuk menggandeng lebih banyak pria dalam hal ini.

Mereka menemukan bahwa meskipun 41 persen pria non-vegan di Inggris mengatakan bahwa mereka tertarik untuk menjadi vegan, hambatan utamanya adalah adanya stigma sosial atau cemoohan dari teman dan keluarga - dimana pola makan vegan sering dianggap "feminin".

Bukan cuma itu, julukan soy boy, juga bakal menempel. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan laki-laki yang dianggap lemah.

(chs)

(责任编辑:知识)

相关内容
  • FOTO: Warna
  • Allianz Life Resmi Luncurkan Asuransi Allianz Critical Plus Dengan Uang Pertanggungan 150%
  • Kemlu RI Tunggu Komunikasi Resmi terkait Isu Penghentian Hibah Amerika Serikat
  • Polresta Bandara Soetta Kerahkan 100 Personel, Siagakan Pengamanan Libur Panjang Akhir Januari 2025
  • Cara Aktivasi Rekening PIP Siswa SD
  • Benarkah Minuman Serat Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?
  • 法国服装设计大学排名TOP5
  • Link dan Cara Cek Daya Tampung SNBP 2025 di PTN Incaran, Camaba Wajib Tahu!
推荐内容
  • Kementerian Investasi dan Hilirisasi Kembali Hadirkan Paviliun Indonesia dalam WEF 2025
  • Pengamat Kebijakan Publik: Terbitnya HGB Pagar Laut Tak Mungkin Tanpa Libatkan Banyak Pihak
  • Buruan! Pengisian PDSS SNBP 2025 Diperpanjang Sampai Subuh, Sekolah Jangan Lalai Lagi!
  • BGN Upayakan Dana MBG Tak Reimburse Lagi Mulai Februari 2025
  • Covid dan Flu Naik, Spanyol Wajibkan Pakai Masker di Rumah Sakit
  • Allianz Life Resmi Luncurkan Asuransi Allianz Critical Plus Dengan Uang Pertanggungan 150%